Sunday, October 24, 2010

Yang lalu dengan hikmahnya

Terlalu banyak yang sudah terlewatkan tanpa tertuliskan, padahal banyak hal-hal dalam hidup yang bisa saya ambil hikmahnya dan mungkin bermanfaat untuk orang lain ketahui.

Seperti saat-saat dimana papa saya mengalami koma dan masuk ICU selama 2 minggu, saat itu makin saya sadar bahwa nyawa ini sepenuhnya milik Tuhan. Maka tempatkanlah Tuhan pada prioritas nomor satu hidup kita, niscaya tidak ada yang tidak mungkin bagiNya. Saya memang tidak terlalu dekat dengan papa, terlebih lagi sikapnya yang otoriter & keras kepala, sering membuat sayaingin menghindari percakapan dengan beliau. Tapi kini papa mulai melunak, entah kenapa. Kini papa sibuk membuat ternak kerapu di kampung halamannya, sekarang saya makin jarang bertemu papa & saya mulai merasakan bahwa saya sangat kehilangan akan kehadiran beliau. Semoga ini pertanda bahwa hati ini pun mulai melunak terhadap papa.

Dilanjutkan dengan kelahiran sang buah hatiku yang keempat, dinamai Rais Nakhla Safaraz Dhitrafidi, lahir bertepatan dengan ulang tahun sang ayah, 2 Desember 2009. Rais (pemimpin), Nakhla (cerdas), Safaraz (terhormat). Untuknya kudedikasikan diri ini agar bisa memberikan ASI sampai 2 tahun, sesuai sunnah Rasul.

Tak lupa kisah Katya cantikku yang sudah masuk SD kelas 1, Hilal yang masuk Playgroup, dan Olie yang kelas 3 SD. Ah anak-anakku, kalian sudah besar, padahal bunda masih rindu saat menimangmu & menyusuimu...

Di bulan suci ibu mertuaku harus histerektomi, setahun belakangan setiap kali mau haid beliau mengeluh sakit yang hebat di sekitar rahim, dan memang akhir dari proses adalah dikeluarkannya myom. Saya menemaninya dalam kamar operasi bersama suamiku. Memang terlihat ibuku sangat ketakutan menghadapi proses ini, tapi beliau menyembunyikan semua itu dibalik senyum manisnya dan alhamdulillah semua berlangsung lancar. Di balik peristiwa ada noktah kekecewaaan yang terjadi, bahwa ada nilai-nilai kekeluargaan yang rasanya terdiskriminasi bagiku & suamiku, mudah-mudahan kami berdua selalu diberi kesabaran. Setitik noktah takkan mampu menghapus seribu kebaikan keluarga ini.

Setelah 4 bulan, rasanya "sarang cinta" kami akan segera terealisasi. Pelan-pelan saya & suami kumpulkan uang, kami menggunakan jasa arsitek & semua impian saya tentang bentuk & desain rumah tertuang disitu sampai hal-hal yang paling detail. Semoga kami bisa segera menempati our new house...home sweet home.

0 comments:

by TemplatesForYouTFY
SoSuechtig, Burajiru